Wahyu Indah Mayasari

Gadis Ndeso dengan Prestasi Nasional

Wahyu Indah Mayasari, Foto: Ramadhan/MT
Wahyu Indah Mayasari, Foto: Ramadhan/MT

SEPINTAS tidak ada yang istimewa dari penampilan Wahyu Indah Mayasari, gadis kelahiran 17 Oktober 1991 asal Banyuwangi ini. Namun diam-diam dia mampu menorehkan prestasinya di tingkat nasional, melalui tarian tradisonal.

Sejak kecil Wahyu memang terbiasa dekat dengan seniman tari. Di tempat kelahirannya, Desa Kebaman, Kecamatan Srono, Kabupaten Banyuwangi, ia sering mewakili sekolahnya menari dalam ajang pentas seni, baik di tingkat Kabupaten Banyuwangi maupun Provinsi Jawa Timur.

Namun prestasinya tak hanya berhenti di tingkat provinsi, dia juga mampu meraih prestasi di tingkat nasional, bahkan internasional.

Kecintaannya pada seni tari membuat Wahyu memilih Jurusan Program Studi Pendidikan Seni Tari Dan Musik di Universitas Negeri Malang, tepatnya pada 2010.

Atas pilihannya menjadi mahasiswa seni tari itu, Wahyu pun meraih prestasi nasional. Pada bulan Febuari 2014 lalu, dia mampu mengalahkan puluhan seniman tari dari berbagai kota di Indonesia, pada ajang pentas seni di Kota Singkawang.

Butuh perjuangan untuk tampil melawan puluhan seniman dari berbagai kota. Walau minim fasilitas, dia mampu merebut perhatian dewan juri dan meraih gelar sebagai penyaji terbaik. Saat itu memainkan tarian Jejer Gandrung, tarian khas Banyuwangi.

“Nggak nyangka bisa menang menjadi penyaji terbaik, lha wong fasilitas yang ada minim, peserta dari Jakarta saja menampilkan tari secara kolosal plus artis lenong rumpinya, sedangkan aku hanya berlima, menari dengan luas panggung lima puluh meter persegi, musik pengiringnya pun berbeda dengan peserta lain, mereka menggunakan musik secara live, sedangkan aku hanya handphone yang terkoneksi sound system,” rincinya.

Wahyu mampu mendapat gelar penyaji terbaik, karena juri melihat kostum yang digunakan menarik perhatian ribuan penonton, termasuk kemampuannya menguasai panggung. Atas keberhasilannya menjadi penyaji terbaik, dia pun mendapat piala dan uang pembinaan sebesar Rp 10 juta rupiah. (rmd)

Rochmat Shobirin
Rochmat Shobirin
Jurnalis di media online MANADOTIMES.NET sejak 2014 I twitter: @manadotimes I email: [email protected]

Komentar Anda

Redaksi: redaksi[at]malangtimes.com

Informasi pemasangan iklan
hubungi : marketing[at]malangtimes.com | anas[at]malangtimes.com